Rabu, 04 Juni 2014

Resensi Novel Edensor



1.      Identitas  novel
 
Judul buku :    EDENSOR
Penulis : Andrea Hirata
Tahun terbit : mei 2007
Kota tempat terbit : yogyakarta
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tebel halaman : xii, 290 halaman

2.      Tema dari novel “EDENSOR”ini  adalah keberanian mimpi, kekuatan cinta yang mengubah hidup, pencarian cinta dan diri sendiri dengan penaklukan-penaklukan yang gagah berani.

3.      Tokoh dan Penokohan
Ikal (Andrea Hirata) adalah seorang anak yang berasal dari keluarga miskin di Belitong. Setelah menyelesaikan studinya di Jakarta, ia mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk melanjutkan S2 di Universitas Sorbonne, Paris, Perancis.
Arai (Arai Ichsanul Mahidin) adalah sepupu jauh sekaligus sahabat Ikal. Ia juga mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk belajar biologi di Universitas Sorbonne, Paris.
Weh adalah seorang laki-laki pribumi cerdas yang pernah menempuh pendidikan di Mollen Bass Technisce School. Karena menanggung malu menderita burut, akhirnya ia memilih untuk mengasingkan diri menjadi nelayan dan hidup di perahu. Weh adalah guru untuk Ikal, memberi pelajaran besar untuk mengenal dirinya sendiri.
Mak Birah adalah dukun beranak yang membantu kelahiran Ikal.
Dr. Michaela Woodward adalah seorang Keynesian sekaligus pejabat Uni Eropa yang menjadi penentu akhir beasiswa.
Famke Somers adalah penerima besiswa Uni Eropa di Amsterdam School of The Arts yang mendalami street performance. Ia juga merupakan seorang model. Ia ditugaskan untuk menjemput Ikal dan Arai pada saat mereka datang pertama kali ke Eropa.
Simon Van Der Wall adalah induk semang atau pemilik kost tempat Arai dan Ikal singgah sementara di Brussel. Laki-laki ini bersifat dingin dan birokratis.
Pak Toha adalah laki-laki tua dari Purbalingga yang karena peristiwa 1965 menetap di Rumania dan belum pernah kembali ke Indonesia. Pak Toha bertemu dengan Arai dan Ikal dengan tidak terduga saat mereka menjelajahi Eropa.
Naomi Stansfield adalah seorang mahasiswi dari London, Inggris yang selalu mengikuti mode. Ia selalu berselisih dengan Virginia Townsend.
Virginia Sue Townsend adalah mahasiswi dari Vermont, Amerika Serikat. Ia merupakan pesaing utama Naomi Stansfield.
Katya Kristanaema adalah seorang mahasiswi di kelas Ikal yang berasal dari Jerman. Ia menyukai Ikal dan kemudian sempat menjadi kekasih Ikal.
The Pathetic Four adalah kelompok mahasiswa di kelas Ikal yang merupakan penerima beasiswa dari Uni Eropa ataupun Bank Dunia. Mereka berjuang keras untuk bisa mendapatkan nilai cukup sehingga tidak perlu mengulang.
Mereka terdiri dari:
·         Monahar Vikram Raj Chauduri Manooj (MVRC Manooj) adalah seorang juru tulis di kantor sensus Punjab, India;
·         Pablo Arian Gonzales adalah seorang guru matematika dan pelatih sepak bola dari Guadalajara, Meksiko. Ia memperoleh beasiswa dari Bank Dunia dalam rangka memberantas kemiskinan di Meksiko;
·         Ninochka Stronovsky adalah seorang pemain catur andal dari Georgia. Ia mendapatkan beasiswa karena keandalannya dalam bermain catur.
·         dan Ikal sendiri.


4.      Latar
                         Tempat
       Novel Edensor ini mengawali ceritanya di sebuah pedalaman atau daerah yang sangat terpencil, sehingga kemungkinan besar jauh dari keramaian kota. Setting tempat yang diambil dalam cerita ini diantaranya yaitu sebuah desa yang sangat terpelosok disanalah tempat dimana ikal dilahirkan hingga ia lulus SMA, benua Eropa dan sebagian Afrika yakni tempat dimana Ikal dan Arai memulai perjalanan hidup untuk menggapai impian mereka.
      
                          Waktu
Waktu yang dipergunakan dalam cerita ini sebenarnya sangat panjang, bahkan berhari-hari, berminggu-minggu, siang hari dan sampai larut malam. Dalam novel ini juga banyak waktu-waktu yang dianggap penting atau moment yang tidak akan dilupakan.

                    Suasana
Berbagai suasana menyelimuti para tokoh dalam novel ini, yang paling utama yaitu tokoh Ikal dan Arai. Suasana memalukan, kedinginan, pucat, hangat, sedih, sunyi, dingin menyelimuti kedua tokoh itu pada saat mereka menginjakan kaki di perbatasan Belanda.

5.      Isi
            Arai dan Ikal, 2 orang yang tidak terpisahkan sejak kecil. Ikal yang waktu lahir di beri nama Aqil Barraq Badruddin, diharap dapat membawa damai. Namun ternyata, nama itu tidak cocok untuknya dan dia adalah anak yang terkenal nakal. Sehingga Ayahnya bermaksud mengganti namanya. Ikal-lah yang menentukan namanya. Setelah dia membuka sebuah majalah, dia menemukan nama ‘Andrea’. Ayah dan Ibunya pun akhirnya menyetujuinya.
             Tak lama setelah dia berganti nama, Ia bertempu dengan seorang gadis di masa SMP, yaitu Njoo Xian Ling atau A Ling. Andrea (Ikal) merasa dia telah jatuh cinta padanya. Sehingga setiap hal yang biasanya dianggap buruk olehnya berubah menjadi hal yang lebih indah. Namun, orangtua Ikal mengira bahwa Ikal berubah karena pergantian namanya. Padahal sebenarnya, Ikal menjadi anak baik berkat A Ling.
            Pada saat keluarga A Ling berduka, mereka pindah. Ikal sangat terpukul. Hanya ada satu kenangan dari A Ling, sebuah novel yang menggambarkan desa khayalan ‘Edensor’. Benda itu dijaganya, meski sudah lusuh. Membaca novel lusuh itu menghibur hati Ikal.
            Setelah tamat SMA, Arai dan Ikal mendapat beasiswa Uni Eropa untuk kuliah di Universite de Paris di Sorbonne, Prancis. Di perantauan, Ikal merasakan sari pati hidup. Mereka pun ingin menghabiskan liburan musim panas dengan hal yang tidak terduga. Mereka ingin berkelana. Tak disangka, banyak yang ikut bertaruh. Sehingga perjalanan diikuti oleh 4 kelompok.
            1 kelompok wanita telah menemukan pujaan hatinya, dan tidak meneruskan perjalanan dan 1 kelompok tidak sanggup melanjutkan perjalanan. Tidak disangka, demi menemukan A Ling, Arai dan Ikal telah menjelajahi Eropa, hingga ke Milan. Di sudut Milan, Ikal menemukan pemilik nama Andrea yang dibacanya di majalah. Dari hal itu, Ikal menemukan sepotong kecil mozaik hidupnya. Dia semangat mencari A Ling. Hingga tempat terakhir yang dihuni oleh orang yang bernama A Ling adalah Afrika. Mereka pun berhasil menjelajahi setengah Afrika dan menemui setiap orang yang bernama Njoo Xian Ling. Namun tidak ditemukannya A Ling pujaan hatinya.
Karena liburan musi panas berakhir, mereka terpaksa kembali ke Prancis. Setelah mereka berbagi pengalaman, semua tak percaya bahwa Arai dan Ikal berhasil menjelajahi Eropa hingga Afrika, tanpa mereka tahu, semua didasari cinta. MVRC Manooj dan Gonzales yang kalah. Mereka pun harus menjalankan sanksi yang dijanjikan.
            Setelah itu, Arai dan Ikal kembali sibuk dengan tesisnya agar cepat lulus dan kembali ke kampung halaman. Setelah beberapa waktu, kesibukan Ikal terpecah saat Arai sakit. Arai harus kembali ke Indonesia. Ikal sangat sedih karena kini dia sendiri. Dia pun terjun ke dalam tesisnya tanpa Arai di sisinya. Sayangnya, Dosen yang memegang tesisnya , Profesor Turnbull harus pensiun dan kembali ke Sheffield, Inggris dan bekerja di sana. Demi tesisnya, Ikal pindah ke Sheffield Hallam University. Pada saat Ikal datang ke rumah Profesor Turnbull. Ternyata beliau dipanggil ke kampus. Ikal harus menunggu selama 2 jam. Akhirnya, Ikal berkeliling Sheffield dan akan kembali ke rumah Turnbull selama 2 jam. Ikal menaiki Bus desa yang dipenuhi petani kumal yang hanya berdiam.
            Tanpa terasa, sudah lebih sejam Ikal berada di bus. Bus berjalan, Ikal semakin dekat dengan desa yang dipagari tumpukan batu bulat hitam, rumah penduduk berselang-seling diantara jekarak anggur. Ikal merasa kenal dengan gerbang desa berukir ayam jantan, dengan pohon willow di pekarangannya, bangku-bangku batu dah jajaran bunga daffodil. Ikal merasa masuk ke sebuah desa khayalan yang telah lama hidup dalam kalbunya. Ikal meminta sopir berhenti dan ia turun. Ingatannya mengenai daerah ini selama belasan tahun, tiba-tiba berada di depan matanya. Saat ia bertanya mengenai desa itu kepada seorang ibu yang lewat, ibu itu menjawab ‘Ini EDENSOR’.


6.      Kelebihan Novel Edensor
Novel ini sangat inspiratif. Mengajarkan kita tentang optimis, semangat dan pantang menyerah.
“Semuanya telah kami rasakan, dalam kemenangan manis yang gilang-gemilang dan kekalahan getir yang paling memalukan, tapi selangkahpun tak mundur, tak pernah. Kami jatuh, bangkit, jatuh lagi, dan bangkit lagi” halaman 280.

7.      Kekurangan Novel Edensor
      Kekurangan yang terdapat di novel ini adalah bahasa yang sulit dipahami. Seperti istilah berikut ini Gracias senor dan la niege au sahara. Dan pada kalimat “…. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang dan terurai…..”

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates