Senin, 21 Oktober 2013
Jumat, 18 Oktober 2013
DI usiaku saat ini… ya TWENTY
NINE MY AGE, aku masih merindukan APRESIASI karena basically aku suka musik
walaupun KONTROVERSI HATIk-ku lebih menunjukkan KONSPIRASI KEMAKMURAN yang kita
pilih, kita belajar pada HARMONISISASI pada hal yang terkecil sampai yang
terbesar, ngga boleh ego terhadap satu kepentingan & MENGKUDETA apa yang
menjadi keinginan. Ini bukan MEMPERTAKUT bukan MEMPERSURAM STATUTISASI
kemakmuran keluarga dia tetapi menjadi CONFIDENT. Kita harus bisa MENSIASATI
KECERDASAN itu untuk LABIL EKONOMI kita lebih baik; aku sangat bangga.’
aku masih merindukan APRESIASI
karena basically aku suka musik
walaupun KONTROVERSI HATIk-ku lebih
menunjukkan KONSPIRASI KEMAKMURAN yang kita pilih
kita belajar pada HARMONISISASI pada hal
yang terkecil sampai yang terbesar, ngga boleh ego terhadap satu kepentingan
& MENGKUDETA apa yang menjadi keingina Ini
bukan MEMPERTAKUT bukan MEMPERSURAM STATUTISASI kemakmuran keluarga dia tetapi
menjadi CONFIDENT
Kita harus bisa MENSIASATI KECERDASAN itu
untuk LABIL EKONOMI kita lebih baik & aku sangat bangga
Menurut saya, tidak ada yang salah dengan bahasa Indonesia yang digunakannya. Kalimat-kalimatnya relatif terstruktur dengan baik, dalam makna struktur Subyek, Predikat dan Obyek. Dalam arti, bahasa yang dipergunakannya, tepat menempatkan subyek, tepat menempatkan predikat, tepat menempatkan obyeknya. Sehingga ketika saya mencoba menafsirkannya secara bebas, relatif tidak terlalu sulit kecuali penggunaan istilah-istilahnya yang ‘awur-awuran’ atau ngawur.
1. Di usiaku saat ini ya twenty nine my age.
seharusnya: Usiaku saat ini 29.
2. Tapi aku tetap masih merindukan apresiasi, karena basicly aku seneng musik. Walaupun kontroversi hati aku lebih ditujukan kepada konspirasi kemakmuran dari yang kita pilih.
Apresiasi adalah penghargaan terhadap
sesuatu, kontroversi adalah pertentangan, dan konspirasi adalah suatu rencana
tersembunyi dibalik sesuatu.
Mungkin begini ‘Aku menyukai
karyanya (Zaskia) karena pada dasarnya aku senang musik. Tapi aku juga punya prioritas, yaitu karier’
3. Kita belajar .. apa ya? harmonisisasi dari hal yang terkecil sampai
terbesar
Mungkin dia ditanyai hal ihwal
hubungan mereka. Tapi kesalahan Vicky adalah menyebut harmonisasi menjadi
harmonisisasi. Mungkin kalimat lebih sederhana yang bisa ia moncongkan adalah,
‘kita belajar untuk sama-sama mengerti satu sama lain, dari yang terkecil
sampai yang terbesar(?)’
4. Kita nggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta dari apa yang kita miliki.
Sebagaimana kita tahu, kudeta
berarti perebutan kekuasaan secara paksa. Biasanya dipakai dalam ‘bahasa;
politik dan ketnegaraan. Jadi apa sih maksudnya Vicky ini? Mungkin akan
lebih dimengerti jika dia berkata ‘Kita nggak boleh saling egois dan terlalu
mempertahankan apa yang kita miliki (kekayaan) (?)’
5. Dengan adanya hubungan ini bukan mempertakut dan mempersuram stasusisasi kemakmuran keluarga dia. Tapi menjadi confident.
Statusisasi? Wah, nggak semua
kata bisa direkatkan dengan -isasi.
6. Kita harus menyiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita akan lebih baik dan aku sangat bangga.
Labil ekonomi? Mungkin
maksudnya agar kehidupan perekonomian yang bersangkutan bisa seimbang. Di video
lain, Vicky bahkan menyebut kata enginering yang disangkutpautkannya dengan
hobi mendengarkan musik.
Minggu, 13 Oktober 2013
PBNU : Hukum Berat Bagi Penegak Hukum yang Terjerat
Korupsi
Surabaya – Pengurus Besar Nahdlotul Ulama mendorong hukuman berat bagi para penegak hukum yang terjerat kasus korupsi. Pernyataan ini disampaikan KH Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU, menyikapi tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Usulan ini untuk memberikan efek jera, khususnya kepada pelanggaran serupa oleh aparat penegak hukum, NU mendorong diberikannya hukuman lebih berat. “Mendengar kabar (penangkapan) itu saya terperanjat, sekaligus kecewa dan sedih. Seorang pentolan dalam penegakan hukum tertangkap tangan melakukan pelanggaran hukum,” kata Kiai Said.
Kiai Said menambahkan, penangkapan Akil Mochtar bukan sekedar tamparan bagi bangsa Indonesia, melainkan kejadian memalukan di tengah upaya penegakan hukum yang hasilnya masih jauh dari kata sempurna. “Jika Ketua MK saja sudah melanggar hukum, apalagi yang bukan ketua. Logikanya kan begitu,” tambahnya.
Penangkapan Akil Mochtar juga disebut semakin memperburuk situasi krisis panutan bagi rakyat Indonesia. “Bangsa ini sedang mengalami krisis qudwah hasanah, krisis contoh baik bagi rakyat kecil,” tandas Kiai Said.
Untuk mengembalikan citra positif bangsa Indonesia, khususnya dalam upaya penegakan hukum, PBNU mendorong diberikannya hukuman lebih kepada aparat penegak hukum yang justru menyalahgunakan kewenangannya, termasuk Akil Mochtar.
Sesuai dengan rekomendasi Musyawarah Nasonal dan Konferensi Besar Alim Ulama yang diselenggarakan PBNU di Cirebon pada September 2012 lalu, hukuman untuk pelanggar hukum, dalam hal ini korupsi, diklasifikasi menjadi dua. Pertama adalah yang membangkrutkan, dan kedua adalah yang merugikan negara.
“Yang membangkrutkan layak dihukum mati, dan yang merugikan dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Tapi meskipun hanya merugikan, jika itu aparat penegak hukum harus ada hukuman lebih berat. Tidak hanya Pak Akil, tapi juga jaksa, polisi, hakim, dan lain sebagainya, jika memang aparat dan melanggar hukum harus dihukum lebih berat,” pungkas Kiai Said tegas.
|
BAHASA TIDAK BAKU
|
BAHASA BAKU
|
|
TERJERAT
KASUS
TERPERANJAT
KIAI
TANDAS
APARAT
PUNGKAS
|
TERKENA
PERKARA,PERSOALAN
TERKEJUT
KYAI
KATA
BADAN
PEMUNGKAS
|
Jumat, 04 Oktober 2013
Ragam Bahasa dan Pentingnya Berbahasa yang Baik dan Benar dalam Dunia Sistem Informasi
0 komentar Diposting oleh meliana herdiani di 07.24
Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
* Ragam bahasa undang-undang
- contoh : seperti undang-undang negara dan lain-lain
* Ragam bahasa jurnalistik
- contoh : media massa seperti Koran dan majalah
* Ragam bahasa ilmiah
- contoh : pembuatan penelelitian karya ilmiah dan skripsi
* Ragam bahasa sastra
- contoh : seperti kamus, dan lain-lain
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
* Ragam bahasa cakapan
* Ragam bahasa pidato
* Ragam bahasa kuliah
* Ragam bahasa panggung
2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
* Ragam bahasa teknis
* Ragam bahasa undang-undang
* Ragam bahasa catatan
* Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan antar pembicara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara , yaitu :
* Ragam bahasa resmi
* Ragam bahasa akrab
* Ragam bahasa agak resmi
* Ragam bahasa santai
Pentingnya berbahasa yang
baik dan benar dalam Sistem Informasi
Berbahasa Indonesia yang baik dan benar
mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan
situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, seperti pada situasi formal
penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan
bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Namun, kendala yang harus
dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala
bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul
yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini
mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Sebaliknya, berbahasa yang baik yang
menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak
mengikat kaidah bahasa di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan
munculnya gejala bahasa baik interferensi, integrasi, campur kode, alih kode
maupun bahasa gaul. Hal ini disebabkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial
tidak lepas dari adanya interaksi dan komunikasi antar sesamanya. Bahasa sebagai
sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa yaitu sebagai media komunikasi
untuk menyampaikan pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain.
Akhirnya, keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa
tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam
kehidupannya di masyarakat.
Contohnya Kaitannya didalam Sistem Informasi adalah , saat kita bicara ,
menyampaikan suatu tujuan ataupun maksud , maka saat itu kita akan memberikan
sebuah informasi pada lawan bicara kita . Informasi tersebut bisa didapat ,
jika yang menjadi pembicaraan adalah hal yang penting dan yang sangat
dibutuhkan pada saat itu , maka kelak yang kita sampaikan akan bernilai besar
bagi pendengar yaitu sebagai informasi .
Disamping itu, perubahan bahasa dapat juga
terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa
kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Berbagai alasan
sosial dan politis menyebabkan banyak orang meninggalkan bahasanya, atau tidak
lagi menggunakan bahasa. Seperti misalnya, dalam perkembangan masyarakat modern
saat ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih senang dan merasa lebih intelek
untuk menggunakan bahasa asing. Hal ini memberikan dampak terhadap pertumbuhan
bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Akhirnya, kepopuleran bahasa Inggris
menjadikan bahasa Indonesia tergeser pada tingkat pemakaiannya.
;;
Subscribe to:
Komentar (Atom)









