Sabtu, 18 Oktober 2014
Cara Kerja Jaringan Wireless
Terdapat tiga buah komponen yang dibutuhkan
jaringan wireless untuk dapat mengirim dan menerima data yaitu sinyal
radio (radio signal), format data (data format) dan struktur
jaringan (network structure). Dalam jaringan komputer kita mengenal
adanya tujuh lapisan OSI (Open System Interconnection) yaitu :
- Physical layer (lapisan fisik)
- Data-link layer (lapisan katerkaitan data)
- Network layer (lapisan jaringan)
- Transport layer (lapisan transportasi)
- Session layer (lapisan sesi)
- Presentation layer (lapisan presentasi)
- Application layer (lapisan aplikasi)
Masing-masing dari ketiga komponen yang telah
disebutkan sebelumnya berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja
dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh : sinyal radio (komponen
pertama), bekerja pada physical layer. Lalu format data mengendalikan
beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim
dan menerima sinyal radio. Lebih jelasnya, cara kerja jaringan wireless
dapat diibaratkan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke
dan dari internet. Saat akan mengirim data, komponen-komponen wireless tadi
akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio.
Lalu saat menerima data, komponen-komponen wireless tadi berfungsi
sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa
dimengerti dan diproses oleh komputer.
Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana sinyal
radio dapat diubah menjadi data digital? Prinsip dasar yang digunakan pada
teknologi jaringan wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang
dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964. Dalam persamaan itu, dengan
gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan
yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan
sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan
menciptaken medan-medan magnet. Lebih lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus
listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana
fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya akan terlepas
ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating
magnetic field. Kemudian medan magnet yang tercipta dari energi yang
terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang selanjutnya
akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi,
dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti
(terputus). Bentuk energi yang tercipta dari perubahan-perubahan ini disebut
dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa
kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat didefinisikan
sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang
bebas). Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa disebut transmitter.
Sedangkan alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio
yang ada di udara biasa disebut receiver. Agar kedua alat ini (transmitter
dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang,
mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka
diperlukan alat lain, yaitu antena. Berkat persamaan dari
Maxwell, transmitter, receiver, serta antena,
yang kemudian disatukan dalam semua peralatan jaringan wireless itulah,
maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang
radio, atau biasa disebut dengan jaringan wireless.
Sumber:
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)