Sabtu, 02 November 2013

kalimat turunan

KALIMAT TURUNAN



Secara umum, pembentukan kata turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di bagian sebelumnya. Berikut adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan tersebut

Kalimat Turunan
Ciri-ciri dari kalimat turunan:
·  Bersusun / majemuk.
· Tidak sempurna, elips.
· Berbentuk pertanyaan atau perintah.
· Bersifat medial, pasif dan negati

Kalimat Menurut Jumlah Klausanya

Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa. Karena klausanya yang tunggal maka dinamai kalimat tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada satu P(predikat) di dalam kalimat tunggal. Seperti telah dijelaskan, unsur S dan P adalah penanda klausa. S dan p selalu wajib dalam setiap kalimat.

Adapun O, Pel, dan Ket sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Kehadiran O, Pel, Ket bergantung pada P. Jika P masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.

Contoh :

    Kami mahasiswa Indonesia.
    Jawaban anak pintar itu sangat tepat.
    Mobil orang kaya itu ada delapan.

Kalimat tunggal dapt dilengkapi atau diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Jadi kalimat tunggal tidak harus berupa kalimat pendek.

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal. Hal itu berarti dalam kalimat majemuk terdapat lebih dari satu klausa.

Perhatikan contoh diberikut ini.

v  Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan

S                        P1                           O1

harus menjunjung tinggi etika profesi .

            P2                               O2

v  Anak-anak bermain layang-layang di halaman kampus ketika

S1               P1               O1                     Ket

para dosen, karyawan, dan mahasiswa menikmati hari libur .

S2                                    P2            O2

Contoh yang pertama disebut kalimat majemuk setara karena mempunyai dua klausa yang setara/sejajar. Penanda yang memisahkan klausa dalam kalimat majemuk setara antara lain konjungsi dan. Contoh yang kedua disebut kalimat majemuk bertingkat karena klausa yang kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Penanda yang memisahkannya adalah konjungtor ketika.

Kalimat Majemuk Setara


Kalimat majemuk setara mempunyai ciri :

 Dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal
 Kedudukan tiap kalimat sederajat

Penghubung  Klausa dalam Kalimat Majemuk Setara

Jenis Hubungan
   

Fungsi
   

Kata Penghubung
penjumlahan     menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, dan proses     dan, serta, baik, maupun
pertentangan     menyatakan bahwa hal yang dinyatakan dalam klausa pertama bertentangan dengan klausa kedua     tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
Pemilihan     menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan     Atau
Perurutan     menyatakan kejadian yang berurutan     lalu, kemudian

Contoh kalimat majemuk setara :


    Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya.
    Muridnya kaya, tetapi ia sendiri miskin.
    Engkau tinggal disini, atau ikut dengan saya.
    Ia memarkir mobilnya di lantai 3, lalu naik lift ke lantai 7.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Konstruksi kalimat majemuk bertingkat berbeda dengan kalimat majemuk setara. Perbedaannya terletak pada derajat klausa pembentuknya yang tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Karena itu, konjungtur kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan konjungtur kalimat majemuk setara.

Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat

Jenis

Hubungan
   

Kata Penghubung
a. waktu     sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil, sehabis, sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
b. syarat     jika(lau), seandainya, andaikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila, bilamana, manakala
c. tujuan     agar, supaya, untuk, biar


d. konsesif     walau(pun), meski(pun), sekali(pun), biar(pun), kendati(pun), sungguh(pun)


e. pembandingan     seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih, ibarat
f. sebab/alasan     sebab, karena
g. akibat/hasil     sehingga, sampai-sampai, maka
h. cara/alat     dengan, tanpa
i. kemiripan     seolah-olah, seakan-akan
j. kenyataan     Padahal, nyatanya
k. penjelasan/ kelengkapan     bahwa

Contoh kalimat majemuk bertingkat:
 Dia datang ketika kami sedang rapat.
 Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisiplin tinggi.
 Anda harus bekerja keras agar berhasil.
 Semangat belajarnya tetap tinggi walaupun usianya sudah lanjut.
 Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku.

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates